Karenamu dan Untukmu (sebuah sajak kerinduan)
Puitis???ah...akupun tak tahu dan tak yakin mengapa orang berkata begitu padakuApa karena susunan kata-kataku?yang meloncat kesana kemari mencoba membentuk suatu harmoni?Harmoni yang gambarkan suasana diriHarmoni atas gejolak yang ada dihati
Romantis???ini lagi...sungguh inipun ku tak tahuyang kutahu sekarang ini kata-kata mudah saja terangkaientah menjadi sajak ataupun puisiwalau kau katakan tiada punya artinamun tidak begitu bagikuia akan selalu menyimpan suatu arti yang tersirat ataupun tersuratdan kusadari cinta dan rindulah yang buatku begini
Cinta?Rindu?ya...ya...itu rasa...rasa yang akhir-akhir ini menyelusup dalam hati
Hati...ya...Hati...engkau tak bisa kubohongiwalau kuberusaha tuk mengenyampingkan rasa ini
Apakah itu semua sebuah kesalahan?tidak!!! tidak!!! tegas hati ini seakan berucaptidak!!! karena ku hanyalah manusia biasamanusia yang butuh cintamanusia yang terkadang terselimuti kabut kerinduanCinta yang mengharap ridho-NyaRindu yang ada karena rinduku pada-Nya
Ehm...dengan helaan nafas yang terasa beratberat karena masih menggelayut beban di hatisudahlah...biarlah kuadukan masalahku ini pada-Nyadi syahdunya sepertiga malam kupanjatkan doa-doakudan kini yang kuingin hanyalah menulis dan terus menulismenyusun kata yang berloncatan dalam pikir inimenangkapnya satu persatulalu kususun dan kutaruh dalam sebuah wadah cerita
Cerita???ya...cerita...Cerita yang kelak kan ku bagi dengannyadengan seorang insan yang bersamanya kunikmati keagungan cintaseorang insan yang menghilangkan kabut kerinduan dihatilaksana cahya hangat sang mentari di pagi hari
Puitis? Romantis?ada karenamu duhai Permata hatiku