Wednesday, 24 Apr 2024, 16.11.13

ROMANSA

Main | Blog | Registration | Login
Site menu
Section categories
Broken Heart Survival Guide [170]
ANDA SAMPAI DI HALAMAN INI, KARENA ANDA SEDANG MERASAKAN KEBINGUNGAN AKIBAT PATAH HATI DAN PUTUS CINTA KARENA BERPISAH DENGAN KEKASIH ANDA.
Share
Love Calculator
Statistics

Total online: 1
Guests: 1
Users: 0
Login form
Real Music

MusicPlaylist
Main » 2009 » February » 11 » Harga dari kecantikan wanita !
12.13.10
Harga dari kecantikan wanita !

Guys, kita melihat wanita cantik itu bisa dibilang tiap jam sekali minimal, sebagai kaum pria haruslah mengerti betapa berat penderitaan wanita untuk berusaha tampil cantik didepan kita. Tidak sedikit biaya dan penderitaan yang mereka alami, akan saya coba kupas satu persatu, ini PENTING untuk pria tahu, karena seperti lagunya Ari lasso, karena wanita ingin dimengerti. Bagaimana kita bisa mengerti mereka jika kita tidak mau tahu tentang wanita.
Menurut penelitian, makeup terbukti mampu membuat mereka menarik jumlah pria 33% lebih banyak. Mungkin ini salah satu sebab kaum wanita bersedia melakukan apa saja demi tetap terlihat cantik, termasuk menggenapi ucapan terkenal bahasa Perancis, " Il faut souffrir pour etre belle, ” yang berarti kecantikan membutuhkan penderitaan. Jadi sebenarnya apa saja harga dan resiko yang harus dibayar untuk kecantikan? Hari ini kita akan sedikit menyibak kegilaan fenomena yangwanita lakukan untuk memenuhi kebutuhannyatersebut. Sejarah mencatat Ratu Cleopatra di Mesir yang mempopulerkan kebiasaan mempercantik diri dengan perias wajah pada tahun 69-30 SM dahulu. Wanita Jepang dan Cina yang menyukai warna pucat melapisi wajah mereka dengan bedak dari olahan susu beras, sementara wanita Yunani bermain dengan pewarna bibir dengan zat yang berbahaya bagi kulit, seperti bubuk biji tembaga dan karat besi. Berbagai macam cara kemudian dikembangkan oleh kaum wanita untuk menghiasi warna kulit mereka yang terlihat datar atau polos, karena dua hal tersebut secara umum dianggap tidak feminin. Misalnya, abu kayu bakar untuk menggelapkan kelopak mata, urine anak kecil sebagai pembasuh wajah untuk mengurangi bintik , bahkan hingga meminum darah sapi untuk menciptakan kompleksitas rona kulit wajah. Kebiasaan bersolek itu terus berkembang menjadi bisnis alat pertopengan (baca: kosmetik) yang sangat menguntungkan dan juga mengerikan sebagaimana dijelaskan oleh Stacy Malkan dalam Not Just a Pretty Face – TheUgly Side of the Beauty Industry : " The label on your shampoo may read ‘pure andnatural’ and your face wash may claim to be ‘gentle’, but some of the products that make such claims are actually full of toxic chemicals. Do you know that not one cosmetic product has to be approved by the US Food and Drug Administration before hitting the market? Incredible? Well, consider more dark facts: The European Union has banned more than 1,100 chemicals from cosmetics while The United States has banned just 10. And only 11% of chemicals used in cosmetics in the US have been assessed for health and safety – leaving astaggering 89% with unknown or undisclosed effects. More than 70% of all personal care products may contain phthalates, which are linked to birth defects and infertility. ” Menurut saya, kecantikan adalah kebutuhan yang diciptakan. Cerminan femininitas yang direkonstruksi di majalah, buku, video musik, film, dan iklan menyakinkan para wanita akan sebuah gambaran wanita utopia. Mereka kemudian terpaksa memenuhi kebutuhan itu agar bisa puas bahagia setelah merasa diri seperti sampah karena melihat paramodel seksi, seperti yang juga dikonfirmasi oleh Dr. Ken Mogi dalam proyek penelitiannya Cosmetics, Beauty, and Brain Science selama lebih dari dua tahun: " According to the research team, they expectedwomen to feel joy after they had applied make-up. Through brain scan, researchers managed to observe the activity within the brain’s caudate nucleus. When a woman looks at her face without make-up, she anticipates the way she will ultimately appear to other people. During this process a reward system is turned on in the brain, discharging dopamine toprovide feelings of pleasure. There is a mixtureof expectation, encouragement and ambition. Make-up contributes to building relationships with others and feelings of pleasure in women. ” Apa yang saya bicarakan dalam entri ini baru spesifik pada area kosmetik dan perias wajah, sebuah industri yang kebal-resesi sebagaimanadisebut oleh Mary Lisa Gavenas dalam Behind the Scenes of America’s Billion-Dollar Beauty Industry , padahal masih ada area kesehatan, modifikasi tubuh, busana dan asesoris lainnya yang sama gilanya, kalau bukan lebih parah. Banyak wanita berdalih mereka melakukan semua kegilaan itu demi mengekspresikan diri. Sebagian malah berani menyebutnya sebagai, "Menciptakan jati diri wanita yang sesungguhnya!” Padahal yang terjadi adalah persis kebalikannya. Mereka melenyapkan keunikan pribadinya secara perlahan-lahan, sampai akhirnya menjadi mannequin dengan keelokan generik yang senantiasa berkompetisidengan jutaan mannequin lainnya. Profesor David Gawkrodger, seorang konsultan dermotologis untuk British Skin Foundation , telah meneliti bahwa wanita menaburkan 175 buah bahan kimia yang berbeda rata-rata setiap harinya; bahan kimia yang sangat terhubung dengan masalah kulit, gangguan hormon dan kanker. Bukan saja mereka kehilangan jati diri, mereka juga sekaligus menghancurkan tubuhnya ! Saya pribadi sering berseru, " Pretty is the most costly and scariest imitation of beauty! ” Sadarilah bahwa para wanita kerap memanipulasi , memoles, menghias, dan mempercantik diri karena mereka kesulitan menganggap dirinya indah. Jadi karena tidak mampu memandang indah refleksi diri di cermin, mereka mati-matian menebusnya dengan berusaha menjadi cantik. Mereka terbius ambisi untuk terlihat lebih cantik dan lebih muda daripada yang sebenarnya. Jelas saja mereka tidak pernah merasa cukup. Sulit pernah merasa puas. Sulit merasa aman sempurna. Selalu mencari tips dan tehnik terbaru untuk memoles diri. Mereka biasanya justru makhluk yang cukup labil, mengkamuflasekan ketidaknyamanan dan keminderannya itu dengan berbagai alat dan tehnik estetika sepanjang hari. Sebuah studi survei pada 3000 wanita di Inggris mengungkapkan bahwa 70% wanita menolak keluar rumah tanpa polesan wajahnya, lebih dari 40% menyatakan malu jika bertemu sahabat atau kenalan jika sedang tidak memakai makeup , dan secara rata-rata seorangwanita akan menghabiskan sekitar $ 13,000 untuk kebutuhan kosmetika wajah dan $ 50,000untuk perawatan rambut di sepanjang hidupnya. Survei terpisah yang dilakukan oleh Avon di Inggris pada tahun 2009 yang lalu menemukan bahwa rata-rata isi tas seorang remaja perempuan terdapat kosmetik yang nilainya lebih dari Rp 900,000. Remaja usia 16-24 tahun memberikan dana sekitar Rp 1,145,607 dan orang dewasa usia 25-34 tahun menghabiskan biaya Rp 1,178,813. " We glamour girls spend an average of one hour and 53 minutes a week washing, blow drying and styling our hair. That may not sound like a lot, but by the time we reach the age of 65, we will have spent more than seven months of our lives on our hair! ” Saya harap seluruh angka-angka di atas dapat membuat Anda berpikir harga dari kecantikan dan melakukan sedikit perubahan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, Anda bisa berhenti tergila-gila atau mengagungkan kecantikan, karena kebiasaan itu semakin mendorong para wanita tenggelam dalam siklus kelam dan bisnis kamuflase mempercantik diri. Perhatikan bagaimana wanita semenjak kecil ‘terdidik’ untuk tidak menyukai diri mereka sendiri. Bagaimana mereka merasa wajah, tubuh dan penampilannya serba berkekurangankarena membandingkan diri dengan para modeldan aktris. Baru-baru ini New York Times melaporkan terjadinya lonjakan tajam jumlah remaja usia 8-12 tahun yang aktif menggunakan kosmetika. Coba bayangkan, usiasedemikian dini sudah sibuk memikirkan bagaimana terlihat dewasa dan cantik?! Daripada terpukau dan mengagumi, Anda jauh lebih baik mengajarkan bagaimana mereka dapat menemukan keindahan diri yang sebenarnya, karena keindahan jauh lebih kekal daripada kecantikan. Beritahu bahwa memburu-kecantikan adalah perlombaan yang melelahkan, menyiksa diri , berbahaya, dan jugadapat berefek negatif bagi pria dan wanita lainnya. Lagipula, sebagaimana saya jelaskan dalam notes - notes yang ada dalam account facebook saya ini , pria yang terbiasa mengagumi kecantikan ini dapat merusak atau mengacaukan kesempatan romansanya .
Dan terakhir, saya beritahu satu lagi penelitian menarik dari Korichi dan Pelle-de-Queral yang mempublikasikan penelitian mereka, Why Women Use Makeup – Psychological Traits in Makeup Functions , sebagai berikut: " Our results clearly showed that makeup could support two opposite functions: ‘camouflage’ vs ‘seduction’. Concerning their psychological profiles, results showed that women of the functional class ‘camouflage’ are more anxious, defensive, and emotionally unstable compared to those of the functional class ‘seduction’, who appear to be more sociable, assertive, and extroverted. ” Jadi jika Anda bertemu dengan wanita cantik yang bersikap dingin, kaku, defensif, serta berbagai sikap menutup diri lainnya, maka bisa nyaris dipastikan dia adalah seseorang yang memakai kosmetik sebagai kamuflase demi membuat dirinya merasa lebih baik. Sehubungan dengan aktifitas ngehit , ketika Anda dihadapkan dengan wanita demikian, tidak usah berkecil hati karena justru merekalah yang lebih minder daripada Anda.
Anda punya info angka dan harga kecantikan lainnya? Silakan bagikan di kolom komen.
Salam revolusi cinta,

 ·  · Share 
Category: Broken Heart Survival Guide | Views: 560 | Added by: avacschat | Rating: 0.0/0
Total comments: 0
Name *:
Email *:
Code *:
Romansa
Calendar
«  February 2009  »
SuMoTuWeThFrSa
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
Translate
Search
Entries archive
Site friends
  • Romansa





  • Romansa
    Currency
    Copyright Romansa©2009Eex Ferrilianto